Biometrik merupakan keamanan yang sangat penting terhadap aspek pada perangkat yang berkembang pada saat ini. Biometrik berfungsi sebagai kemanan yang berfungsi untuk mencegah peretasan dan kebobolan akibat orang tak dikenal ataupun orang iseng. Salah satu yang sudah banyak digunakan adalah alat pemindai dengan menggunakan sidik jari yang diletakan pada sisi atau belakan handphone genggam. Bahkan pada saat ini sudah berkembang juga sensor fingerprint atau sidik jari yang terletak di bawah ahp bahkan di layar display.
Selain sensor yang telah berkembang pada saat ini, Samsung juga memberi kabar terbaru yang akan mengembangkan sistem sidik jari dengan cara terbaru lagi. Teknologi pemindaian sidik jari yang sedang mereka kembangkan berasal dari perusahaan Prancis yang memang berfokus pada teknologi pemindai sidik jari. Pemindaian sidik jari ini akan diletakkan pada sensor komponen yang sangat tipis pada tampilan OLED yang berfungsi agar pemindaian sidik jari jamak pada handphone genggam pada ISORG.
Perbedaan ISORG dengan Samsung
Perbedaan dari ISORG adalah, SDC akan menerapkan sistem teknologi dengan bentuk in cell. Kemudian dalam pendekatan dan materialnya akan tetap sama. Sensor dan collimator akan diletakan dibagian dalam oleh OLED hampir sama dengan Apple pada Iphone 5. Komponen secara terpisah akan digunakan oleh ISORG dengan melaminasikan kedalam tampilah OLED. Lalu perbedaan yang paling signifikan adalah teknologi dari ISORG ini suda selesai dikembangan sedangjan SDC masih dalam proses pengembangan.
Fungsi yang paling mencolok dari teknologi ini adalah dapat menaikkan keamanan handphone secara signifikan. Dan teknologi pemindaian sidik jari jamak ini menurut SDC juga akan lebih menguntungkan ISORG. Tetapi yang paling diuntungkan adalah para pengguna dari ISORG yang akan lebih memiliki resiko semakin kecil. Karena dengan adanya pemindaian sidik jari jamak akan lebih sulit untuk terjadinya pembobolan dibandingkan dengan pemindaian sidik jari tunggal.
Bahkan para pengguna bisa melakukan pemindaian dengan menggunakan 4 jari sekaligus agar lebih ingin merasa aman. Samsung telah menjamin AIO menaikkan keamanan handphone nya sampai 2.500 juta kali lebih baik dari pemindaian sidik jari tunggal. Dan dengan teknologi ini, para pengguna tidak perlu lagi khawatir jika lupa meletakkan di titik mana meletakkan jari. Selanjutnya keamanan lain yang dapat dinikmati adalah keamanan pada point to open setiap ingin membuka aplikasi.
Cara kerja point to open aplikasi adalah hanya dengan tekan aplikasi yang ingin dibuka dan sistem keamanan akan mengkonfirmasi sidik jari yang telah didaftarkan untuk dapat membuka aplikasi tersebut. Teknologi ODP pemindaian sidik jari layar penuh ini akan siap diluncurkan pada tahun 2023 dan diproduksi oleh ISORG. Dengan ini, ISORG merasa sangat percaya diri akan mencuri start karena telah lebih dulu menawarkan teknologi pemindaian sidik jari yang lebih baik dan risiko kegagalan yang sangat rendah.
Kemudian diperkirakan Samsung akan meluncurkan teknologi in cell pada layar OLED 2.0 di tahun 2025 mendatang. Pada saat itu lah OPD akan menjadi standar yang paling bagus untuk keamanan pada biometrik handphone. Tetapi mengenai hal ini, sampai sekarang Samsung belum memberikan pernyataan resminya.
Merek HP raksasa lain yang menjadi sorotan yaitu Apple yang masih sama sekali belum terdengar kabar terbarunya mengenai teknologi pemindaian sidik jari ini. Tetapi dapat diperkirakan cepat atau lambat Apple juga akan ikut serta terjun pada industri pemindaian sidik jari jamak di layar iphone hingga ipad nya. Tetapi yang masih menjadi pertanyaan adalah jika Apple menggunakan teknologi ini berarti mereka tidak dapat menerapkan system face ID.
Keuntungan yang bisa didapatkan ketika Samsung menerapkan teknologi ini adalah mereka dapat meraup keuntungan yang sangat besar dengan nominal hampir Rp. 40 triliun. Selain keuntungan secara nominal, digadang gadang Samsung akan menjadi pemimpin industry smartphone dalam penginderaan all in one.
Para pengguna tentunya akan jauh dari rasa khawatir ketika di handphonenya terdapat dompet digital dengan jumlah nominal besar. Dari yang mulanya pengguna masih merasa khawatir jika menggunakan aplikasi dompet digital dengan saldo yang cukup besar karena was was jika telepon genggam mereka hilang dan dengan mudah diretas oleh orang asing.
Dengan teknologi ini privasi para pengguna akan jauh lebih terjamin dan keamanan penggunaan aplikasi bank juga akan jauh lebih aman. Selain itu orang orang pada saat ini tentunya memiliki aplikasi pembayaran seluler yang berfungsi untuk memudahkan di setiap pembayaran. Tetapi pada aplikasi ini pada mula nya sangat rawan terjadi peretasan jika sewaktu waktu handphone mereka hilang.
Dapat dikatakan juga hamper seluruh masyarakat kota yang mayoritas pembayaran di kota telah menggunakan QRIS tentunya memiliki aplikasi dompet digital pada handphone masing masing.