Demam aplikasi TikTok saat ini semakin menjadi-jadi, tidak cuma remaja dan anak-anak, bahkan orang dewasa sampai lansia juga banyak yang mulai ketagihan menggunakan media sosial satu ini.
Karena terdapat filter-filter unik, konten yang menarik, konyol dan aneh dari para penggunanya membuat TikTok menjadi aplikasi sosial media yang paling populer dan terbanyak di unduh di dunia termasuk di Indonesia.
Tapi, seiring meningkatnya popularitas dari aplikasi TikTok, terdapat pula beberapa dampak yang muncul. Salah satunya risiko kecanduan dalam penggunaan yang tentunya dapat mengancam kesehatan tubuh dan juga mental.
Kecanduan media sosial nyata adanya
Memang banyak sekali hal positif yang didapat oleh pengguna sosial media, baik TikTok, Facebook, instagram atau Twitter. Bahkan sebagian di antaranya dapat dijadikan sumber informasi dengan cepat, gampang diakses, sebagai sarana silaturahmi, hingga menjadi sarana untuk mendapatkan rezeki.
Tetap, di balik membuat konten dan hasil yang diperoleh dari media sosial, tentunya ada juga sisi negatif yang wajib diwaspadai oleh Anda dan para pengguna lainnya, yaitu kecanduan. Nyatanya memang banyak yang telah kecanduan dan ini dapat terjadi kepada siapa saja yang menggunakan aplikasi tersebut secara berlebihan.
Walau sebenarnya bila berdasarkan penelitian, masih belum ditemukan adanya kasus kecanduan sosial media yang membuat si pengguna bergerak dengan tiba-tiba serasi denga tarian yang seringkali mereka lihat.
Tetapi, menurut riset yang telah dilakukan oleh pihak Universitas Harvard, penggunaan sosial media dapat memberikan dampak aktifnya bagian dari otak dan efeknya menyerupai efek penggunaan obat-obatan terlarang atau rokok. Dimana ketika bagian otak tersebut aktif, maka hormon kebahagiaan akan muncul.
Akan merasa bahagia ketika membuka sosial media memang tidak salah, namun itu berlaku apabila Anda masih dalam batas wajar. Sayangnya, sebagian dari para penggunanya kemudian menyalahgunakan aplikasi-aplikasi tersebut sebagai pelepas stres, menghilangkan rasa kesepian, atau ketika sedang depresi.
Kemudian lama-kelamaan, Anda atau para pengguna lain terus-menerus akan menggunakan media sosial sebagai upaya untuk menutupi atau menghilangkan rasa tidak puas terhadap semua hal serta masalah yang sedang terjadi di kehidupan sehari-hari.
Paling parah yang bisa terjadi adalah Anda atau pengguna yang sudah kecanduan sosial media sama sekali tidak mau berbaur dengan dunia luar, berhenti sekolah atau bekerja, bahkan mungkin tidak memperdulikan hal lain selain dirinya sendiri.
Ciri-ciri orang yang kecanduan Tik Tok
Selain menjadi pecandu, penggunaan sosial media yang berlebihan juga dapat membuat Anda mengalami gangguan kejiwaan, misalnya depresi, kesepian, gangguan kecemasan hingga ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder).
Munculnya FOMO (Fear of Missing out) juga sering kali terjadi, hal tersebut akan membuat pengguna sosial media menjadi tidak bisa berkonsentrasi pada apa yang sedang dikerjakan, karena mereka terlalu sibuk memeriksa notifikasi.
Karena itu, ada baiknya Anda mengetahui ciri-ciri dari orang yang kecanduan sosial media sebagai berikut :
- Munculnya perasaan cemas berlebih, gelisah dan mudah marah ketika tidak dapat mengakses media sosial.
- Sering kali menghentikan pembicaraan ketika berada ditengah obrolan penting supaya dapat mengecek sosial media.
- Terlalu sering melakukan kebohongan kepada orang lain tentang seberapa seringnya mereka membuka sosial media.
- Menjadi semakin menjauh, baik dengan keluarga ataupun sahabat dan rekan-rekan kerja. Semua itu disebabkan, karena lebih menikmati waktu untuk bermain sosial media.
- Tidak memiliki hobi selain bermain sosial media.
- Sering sekali menelantarkan tugas atau pekerjaan, hanya agar bisa bermain sosial media.
- Terlalu sering berselancar di sosial media membuat Anda dan para pengguna yang mulai kecanduan, akan mengabaikan hal-hal disekitar, bisa menimbulkan penyakit kronis bahkan berdampak buruk pada pekerjaan serta prestasi.
- Selalu merasa bila kehidupan nyata tidaklah semenyenangkan dunia maya.
Tips supaya tidak kecanduan Tik Tok
Berikut di bawah ini adalah beberapa tips atau cara supaya Anda tidak terlalu ketergantungan dengan sosial media, khususnya Tik Tok.
- Ketika sedang bekerja atau mengerjakan tugas sekolah, ada baiknya mematikan suara ponsel termasuk notifikasi seluruh aplikasi. Hal ini bertujuan agar Anda menjadi lebih fokus.
- Ubahlah pengaturan di sosial media Anda hanya untuk orang-orang yang membawa pengaruh positif, hindari akun-akun berita atau gosip.
- Buatlah jadwal khusus, untuk membaca dan membuka informasi di media sosial, misal sepulang kerja atau sekolah. Namun, ini harus dilakukan secara konsisten.
- Berhenti menjadikan ponsel sebagai alarm. Karena hal ini dapat membuat diri Anda terhasut untuk mengecek isi sosial media.
- Akan lebih baik bila Anda mengikuti aktifitas positif, seperti berolahraga, bergabung dengan kegiatan sosial yang sesuai dengan minat dan hal-hal berpengaruh baik lainnya.
Walaupun TikTok sindrome masih diperdebatkan, Anda diharapkan untuk tetap mewaspadai adanya kemungkinan munculnya rasa kecanduan pada media sosial. Jadi, batasilah waktu membuka aplikasi-aplikasi sosial media serta usahakan agar hanya mengambil hal positifnya ketika menggunakan media sosial.